|
Kumpulan Puisi Ramadhan |
Berpuisi dan berpuasa dibulan ramadhan seperti halnya angin sejuk di padang pasir yang gersang, alunan dan resapanya sangat terasa apalagi puisi ramadhan yang disajikan sebagai bentuk ibadah, akan menjadi nilai plus tersendiri, berseni dibalut dengan ketuhanan.
Karena puisi sendiri menurut Ralph Waldo Emerson mengajarkan sebanyak mungkin dengan kata-kata sedikit mungkin. Dengan adanya bulan ramadhan dimana orang muslim bersukaria puisi bisa menjadi alternatif untuk mengajak kebaikan.
Jadi tidak heran jika beberapa komunitas pencinta puisi di Indonesia khususnya menyelenggarakan event lomba pusi pada bulan ramadhan di kota-kota besar di Indonesia. Event lomba puisi biasanya diselenggarakan oleh
Poetri Praire, silahkan teman-teman cek sendiri untuk lomba puisi di tahun 2017 di
Lomba Puisi Ramadhan 2017.
Jadi tidak heran juga, admin sebagai pecinta dan penikmat puisi tidak ingin kalah untuk membagikan Puisi Ramadhan yang harapanya bisa menjadi media pembelajaran bersama, karena menurut admin sendiri puisi untuk bulan ramadhan sangatlah special, selamat berpuisi ria.
Puisi Islami Ramadhan
Karya Taufik Ismail
Disini, terlalu medongak berharap terwujud berbuka berjama'ah
dimana ada kesempatan melakukkan pun bagaikan mendapat durian jatuh.
Seperti punguk merindukan bulan.
tatkala mendamba menaikkan kualitas hubungan dengan Yang Diatas,
manis lanjutan pujian menyebut nama Mu,
kenyataan dengan sesama seperti mencari jarum dalam tumpukan jerami.
Target tilawah penuh, jauh...
Kilat menyambar ditengah terik matahari untuk menuju khatam,
per ayat saja laksana kucing mengincar tikus.
Itikaf sekali tiga uang, kembaran angan-angan
dalam detik melahhirkan menit yang tumbuh menjadi waktu
diri masih berpeluh dengan najis dan laknat.
Ramadhan datang dan kembali
wanginya hanya mampir di hidung, gempitannya hanya singgah di telinga,
tapi tidak terbukti dalam sikap.
Diri tidak sempurna mencair, meleleh pun bagaikan bunga tidak berputik.
Terpaku dalam kubangan dosa dan salah
jerit jiwa dan raga sebatas memberontak.
Bangsa, penugasa, atau isi jiwa yang salah?
Tersebut panggung yang aku alami bersama ribuan hati dan jiwa yang serupa
beruntuk penduduk bumi khatulistiwa, tinggal niat dan pelaksanaan.
Lapangkan jalan luaskan kesempatan
disini ribuan hati dan jiwa yang serupa terpenjara pagar tetangga.
Ya Allah!
Aku diantaranya...
Puisi Doa Ramadhan
Karya
Taufik Ismail
Ya allah...
Dalam dekapan ramadhan suci ini
Berikan hambamu ini kesadaran
Betapa bulan ini adalah gudang
Yang menyimpan stok rahmat
Dalam sepuluh ruang tamunya
Berikan pada hamba
Makna luas raung maghfirahMu
Yang tersembunyi dalam sepuluh ruang keluarga
Tancapkan keyakinan pada diri hamba tentang janjiMu
Yang terlukis dalam sepuluh ruang tidur bulanMu
Menggambar kebebeasan dari api abadiMu
Ya Allah...
Hamba ingin menjadi penebar ayat-ayatmu
Merangkul tiang rumahMu
MerayuMu tiap malam
MengingatMu dalam dua puluh gerak istirahatku
MenjengukMu dalam detik-detik sahurku
Menemani mata hati mengelilingi hari-hariMu
Ya Allah...
Hamba bersimpuh dalam belai kuasamu
Mengakui kelemahan dan kesalahan Nafsi
Membeberkan aib sendiri
Membuka rahasia pribadi
KepadaMu!
Menggorek dosa-dosa satu persatu
Berharap siraman deras ampunanMu
Ya Allah...
Bersama laju bulan penuh rahmat ini
Hamba lontarkan ide-ide hamba
Menjelaskan planning
Mendiskusikan visi masa depan
Mengadukan keinginan
Menumpuk harapan-harapan
Dan meletakannya diatas tanganMu
Ya Allah...
Sedikit sekali yang kuminta
Dalam kuasamu yang terbuka.
Puisi Nasehat Ramadhan (Buat Mustafa Bisri)
Karya
Gus Mus
Mustafa
Jujurlah pada dirimu sendiri mengapa kau selalu mengatakan Ramadhan bulan ampunan
Apakah hanya menirukan nabi? atau dosa-dosamu dan harapanmu yang berlebihan yang menggerakkan lidahmu begitu
Mustafa
Ramadhan adalah bulan antara dirimu dan tuhanmu
dari hanya untuk-Nya
dan Ia sendiri tak ada yang tahu apa yang akan dianugerahkannya kepadamu
semua yang khusus untuk-Nya khusu untukmu
Mustafa
Ramadhan adalah bulan-Nya yang Ia serahkan kepadamu
dan bulan
serahkanlah semata-mata pada-Nya
bersucilah untuk-Nya
bershalatlah untuk-Nya
berpuasalah untuk-Nya
berjuanglah melawan dirimu sendiri untuk-Nya
Sucikanlah dirimu berpuasalah
sucikan tanganmu berpuasalah
sucikan mulutmu berpuasalah
sucikan hidungmu berpuasalah
sucikan wajahmu berpuasalah
sucikan matamu berpuasalah
sucikan telingamu berpuasalah
sucikan rambutmu berpuasalah
sucikan kepalamu berpuasalah
sucikan kakimu berpuasalah
sucikan tubuhmu berpuasalah
sucikan hatimu, sucikan pikiranmu berpuasalah
sucikan dirimu
Mustafa
bukan perutmu yang lapan, bukan tenggorokan kering
yang mengingatkan kedhaifan dan melembutkan rasa
perut yang kosong dan tenggorokan yang kering ternyata hanya penunggu atau perebut kesempatan yang tak sabar atau terpaksa
barangkali lebih sabar sedikit dari mata, tangan, kaki dan kelamin
lebih tahan sedikit berpuasalah
tapi hanya kau yang tahu
hasrat dikekang untuk apa dan untuk siapa
puasakan kelaminmu untuk memuasi ridho
puasakan tanganmu untuk menerima kurnia
puasakan mulutmu untuk merasai firman
puasakan hidungmu untuk menghirup wangi
puasakan wajahmu untuk menghadap keelokan
puasakan matamu untuk menatap cahaya
puasakan telingamu untuk menangkap merdu
puasakan rambutmu untuk menyerap belai
puasakan kepalamu untuk menekan sujud
puasakan kakimu untuk menapak sirat
puasakan tubuhmu untuk meresapi rahmat
puasakan hatimu untuk menikmati hakikat
puasakan pikiranmu untuk meyakini kebenaran
puasakan dirimu untuk menghayati hidup
TIDAK!!
puasakan hasratmu hanya untuk hadirat-Nya
Mustafa
Ramadhan bulan suci katamu
Kau menirukan ucapan nabi?
atau kau telah merasakan sendiri kesuciannya melalui kesucianmu?
tapi bukankah kau masih selalu menunda-nunda
menyingkirkan kedengkian, keserakahan, ujub, riya, takabur
dan sampah-sampah lainnya yang mampat dalam comberan hatimu
Mustafa
inilah bulan baik saat baik untuk kerja bakti membersihkan hati
inilah bulan baik saat merobohkan berhala dirimu
yang secara terang-terangan dan sembunyi-sembunyi kau puja selama ini
atau akan kau lewatkan kesempatan ini
seperti Ramadhan lalu.....
Jika terjadi kesalahan pada penulisan puisi yang bersangkutan dimohon dengan sangat memberitahu kami dengan berkomentar, Terimakasih. Salam Admin Karya Cendekiawan