"Puisi Cinta Ibu - Gus Mus"
Seorang ibu mendekap anaknya yang
durhaka saat sekarat
airmatanya menetes-netes di wajah yang
gelap dan pucat
anaknya yang sejak di rahim diharap-
harapkan menjadi cahaya
setidaknya dalam dirinya
dan berkata anakku jangan risaukan dosa-
dosamu kepadaku
seutlah namaNya, sebutlah namaNya.
Dari mulut si anak yang gelepotan lumpur
dan darah
terdengar desis mirip upaya sia-sia
sebelum semuanya terpaku
kaku.
Jika terjadi kesalahan pada penulisan puisi yang bersangkutan dimohon
dengan sangat memberitahu kami dengan berkomentar, Terimakasih. Salam
Admin Karya Cendekiawan