|
Widji Thukul |
Biografi Widji Thukul - Widji thukul atau yang biasa dikenal dengan thukul ini merupakan seorang sastrawan dan salah satu tokokh aktivis yang melawan penindasan dimasa rezim orde baru. Dengan nama asli Widji Widodo lahir di Surakarta pada 26 Agustus 1963, merupakan anak pertama dari keluarga yang sederhana.
Didunia seni Widji thukul memang sudah memiliki bakat sejak dari Sekolah dasar. Di jenjang sekolah dasar widji tukul sudah mulai menulis puisi dan mulai tertari di dunia teater ketika duduk dibangku SMP. Thukul sangat aktif dalam menyelenggarakan kegiatan teater dan melukis dengan anak-anak kampung ditempat ia dan istrinya tinggal.
Sebagai aktifis thukul pernah memimpin aksi petani di Ngawi, Jawa Timur. Thukul yang memimpin masa pada waktu itu ditangkap dan dipukuli oleh militer.
•
Pada 1992 thukul ikut dalam demonstrasi memprotes pencemaran lingkungan oleh pabrik tekstil di solo
•
Pada tahun-tahun berikutnya thukul aktif di Jaringan Kerja Kesenian Rakyat (Jakker)
•
Sampai pada peristiwa 27 Juli 1998 thukul diculik dan menghilang dan sejumlah aktifis lainnya.
Forum Sastra Surakarta (FSS) yang dimotori penyair Sosiawan Leak dan Wowok Hesti Prabowo mengadakan forum solidaritas atas hilangnya thukul yang diberi nama “Thukul, Pulanglah” yang diadakan di Surabaya, Mojokerto, Solo, Semarang, Yogyakarta dan Jakarta.
Karya besar Widji Thukul
Ada tiga sajak widji thukul yang sangat populer sampai sekarang, dan menjadi sajak-sajak yang wajib dalam aksi-aksi massa, yaitu: Peringatan, Sajak Suara, dan Bunga dan Tembok yang dipadukan pada antologi “Mencari Tanah Lapang” yang diterbitkan oleh Manus Amici, Belanda pada tahun 1994.
Dan masih banyak lagi karya-karya Widji Thukul yang sampai sekarang menginspirasi banyak orang.
Adapun puisi yang sangat menjadi idaman yaitu:
•
Puisi Pleno dan Darman dan lain-lain
•
Puisi Bunga dan tembok
•
Puisi Peringatan
•
Puisi Kesaksian
Sampai sekarang, para sastrawan dipelosok negeri sangat menghormati dan terus mengenang sosok Widji Thukul, dan semakin banyak jiwa Widjii Thukul Widji Thukul lainnya,
Kamu tidak mati, kamu terus di sanubari, berorasi dan berpuisi.